Media Sosial Sebagai "Jalan Tol" bagi Penyebaran Hoax

Dilansir dari surat kabar daring Liputan6 dan Kompas, persebaran berita bohong atau hoax di Tanah Air sebagian besar terjadi melalui media sosial seperti Twitter, Facebook, beberapa layanan pesan singkat seperti LINE, WhatsApp, dan sebagainya. Hal ini terjadi karena jumlah pengguna internet di Indonesia, khususnya pengguna media sosial sangatlah besar. Ada lebih dari 55% atau sekitar 132 juta dari total penduduk Indonesia. Jumlah yang begitu fantastis tersebut sangat mendukung derasnya arus informasi yang terjadi dalam media sosial.

Berdasarkan data yang penulis ambil dari laman situs Gatra tahun 2018 tentang presentase hoax, media sosial setidaknya menyumbang sebanyak 92,4% berita hoax yang ada. Urutan kedua disusul oleh aplikasi obrolan atau chatting, yaitu sebanyak 62,80%, lalu situs web 34,90%. Sementara pada televisi hanya 8,70%, media cetak 5%, email 3,10%, dan radio 1,20%.

Lantas, apa yang menyebabkan penyebaran hoax terjadi dengan begitu dahsyatnya?

Guru besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, Deddy Mulyana, menyebut ada faktor utama yang menyebabkan informasi palsu (hoax) mudah tersebar di Indonesia. Faktor itu yakni karakter asli masyarakat Indonesia yang dinilai tidak terbiasa berbeda pendapat atau berdemokrasi secara sehat.

Ia menyebut kondisi itu merupakan salah satu faktor mudahnya masyarakat menelan hoax yang disebarkan secara sengaja. “Sejak dulu orang Indonesia suka berkumpul dan bercerita. Sayangnya, apa yang dibicarakan belum tentu benar. Sebab budaya kolektivisme ini tidak diiringi dengan kemampuan mengolah data," kata Deddy melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/2/2017).

(Kompas, 2017)

Sumber:

https://www.gatra.com/rubrik/nasional/pemerintahan-pusat/307668-persentase-hoax-terbanyak-hadir-dari-media-sosial

https://www.liputan6.com/tekno/read/2854713/survei-media-sosial-jadi-sumber-utama-penyebaran-hoax

https://nasional.kompas.com/read/2017/04/18/13294431/pengguna.medsos.tinggi.berita.hoax.semakin.mudah.menyebar

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/08/21160841/kenapa.hoax.mudah.tersebar.di.indonesia.