Media Sosial

Beberapa ikon media sosial

Sejarah Media Sosial

Media sosial berawal dari ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg. Setelah ditemukannya mesin cetak, media massa cetak mulai bermunculan. Selanjutnya, kemunculan media massa cetak disusul oleh media massa dalam bentuk elektronik, yaitu radio dan televisi. Perkembangan media massa tidak hanya berhenti sampai di situ, internet yang dibarengi dengan lahirya media sosial pun muncul perlahan ke permukaan seiring dengan berjalannya waktu.

Media sosial, menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Perkembangan media sosial dimulai pada 1978 dari penemuan system papan bulletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik, ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengan modem. Sistem Papan Buletin atau yang lebih dikenal dengan istilah bahasa Inggris Bulletin Board System (BBS) adalah sistem elektronik yang standar, rendah biaya, dan akar rumput untuk menyiarkan atau merespon informasi mengenai suatu tema yang spesifik. Sistem papan buletin dijalankan secara lokal dan sering terhubung dengan sistem papan buletin lain dalam skala nasional atau internasional. Biasanya, jaringan-jaringan ini memberikan pelayanan dalam daerah yang  berdekatan secara geografis dan kebutuhan spesifik dari pengguna lokal.

Perkembangan Media Sosial di Indonesia

Lahirnya media sosial bermula dari keberadaan media media lama yang digunakan untuk merujuk pada media massa yang tidak banyak mengandalkan teknologi internet dalam aktivitas sehari – hari. Contoh dari media lama dalam hal ini adalah seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Media lama mulai banyak ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak lagi menarik. Akan tetapi, media lama mampu memberikan inovasi – inovasi yang membuat meda lama menjadi lebih menarik. Inovasi-inovasi inilah yang memicu munculnya media baru.

Media baru merupakan media yang mengandalkan jaringan internet sebagai media distribusi utama pesan – pesan yang ada dalam media tersebut. Media baru muncul sejak adanya era internet. Menurut Denns Mcquail, ciri – ciri media baru yaitu adanya interkonektivitas (perangkat satu dengan perangkat lain saling terhubung) antarindividu.

"Media sosial". Dari namanya saja kita bisa mendapatkan gambaran bahwa media sosial adalah media yang digunakan untuk bersosialisasi antarindividu, antarkelompok, dan sebagainya yang terhubung satu sama lain tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Media sosial dan jejaring sosial tidaklah sama. Media sosial merupakan media interaksi daring seperti aplikasi chatting. Jejaring sosial merupakan bagian dari media sosial yang memuat interaksi, sehingga pengguna dapat bertukar informasi, berkomentar, dan mengirim pesan serta gambar dan video.

Perkembangan media sosial di Indonesia bermula pada tahun 2012 dengan jumlah sebanyak 63 juta masyarakat Indonesia yang terhubung internet. Selain itu, 95% aktivitas yang dilakukan oleh orang Indonesia yaitu membuka media sosial (menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indoensia (APJII)). Perkembangan smartphone juga turut membuat semakin luasnya akses internet dan mesia sosial bagi masyarakat di Indonesia.

Data statistik durasi penggunaan media sosial di beberapa negara

Menurut WeAreSocial bersama Hootsuit,menyatakan bahwa pengguna internet di Tanah Air pada tahun 2018 mencapai 132 juta orang atau lebih dari 50% penduduk Indonesia. Dari jumlah pengguna media sosial yang banyak maka Indonesia dinobatkan sebaai salah satu peringkat tertinggi dunia dengan lama durasi sebesar 3 jam 23 menit atau orang Indonesia mengalokasikan waktu hampir 30% untuk sosial media.