top of page

POSTS

Perkembangan teknologi kian tak dapat dipungkiri lagi, berkembang dengan begitu pesat, dan setiap dari kita kini dituntut untuk dapat menggunakannya secara optimal dan bijaksana di tengah dunia yang semakin borderless.

Kenali Cirinya, Cegah Persebarannya

  • Gambar penulis: Yohanes Hendri
    Yohanes Hendri
  • 21 Apr 2018
  • 3 menit membaca

Diperbarui: 22 Mei 2018



Halo semua! Sebelum membahas tentang hoax, saya ingin bertanya nih. Menurut kalian, hoax itu yang seperti apa sih? Apakah hoax itu kabar bohong, kabar burung, atau bahkan lebih dari itu?


Menurut pengertian yang saya dapatkan dari kamus online bahasa Inggris, Cambridge Online Dictionary, kata "hoax" memiliki definisi sebagai berikut:

NOUN: a plan to deceive someone, such as telling the police there is a bomb somewhere when there is not one, or a trick:
VERB: to deceive, especially by playing a trick on someone; a plan to deceive a large group of people; a trick

(Cambridge Dictionary, 2016)


Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat mengerti bahwa hoax digunakan pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan penipuan terhadap orang atau suatu kelompok masyarakat. "Upaya penipuan" tersebut kini berkembang dan dibuntuti oleh kepentingan-kepentingan pihak tertentu.



Kabar hoax yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia beberapa waktu lalu adalah hoax seputar penemuan bom, larangan untuk pergi ke pusat-pusat perbelanjaan tertentu, dan sebagainya. Siapakah yang menciptakan kabar hoax itu? Apa tujuannya menyebarkan hoax seperti itu? Seperti apa efeknya pada masyarakat, serta berapa banyak orang yang menelan mentah-mentah kabar itu?


Untuk mencegah hoax terjadi lagi, kita sebagai warganet juga harus berperan aktif dalam pencegahannya. Yuk kenali ciri hoax dan bagaimana pencegahannya! Simak hal-hal di bawah ini ya..


I. Ciri Hoax


1. Judul Berita

Judul berita hoax biasanya tertulis kata-kata "bantu sebarkan", "ayo viralkan", dan kata-kata lain yang seolah-olah itu adalah upaya agar semakin banyak korban yang memakan hoax mentah-mentah. Tidak hanya itu, judul berita hoax juga cenderung lebih panjang daripada berita aslinya, dan bahkan kadang bersifat provokatif.



2. Sumber Berita yang Tidak Kredibel

Jika Anda mendapati berita atau pesan berantai yang tidak jelas dari mana asalnya dan siapa pengirimnya, bisa dipastikan itu adalah hoax. Selanjutnya, ciri lain adalah jika sumber berita bukan berasal dari media arus utama, nama media yang tidak pernah muncul di permukaan, atau media-media yang tidak jelas linknya, percayalah bahwa itu adalah hoax.


3. Konten Berita Tidak Sesuai dengan Judul

Tidak jarang isi berita hoax tidak ada hubungannya dengan judul yang ditampilkan.

"Kalau buat berita hoaks, menampilkan judul berita yang provokatif dan fenomenal, namun ketika dibaca, isi berita tidak mencerminkan judul yang ditampilkan atau bertolak belakang," Ujar Djoko Setiadi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

(viva, 2018)


II. Cara-cara Mencegah Menjamurnya Hoax


1. Hati-hati dengan Judul Provokatif

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.


https://indonesianhoax.blogspot.co.id/2015/07/polisi-china-memaksa-umat-muslim-untuk-minum-saat-bulan-ramadan.html

2. Cermati Alamat Situs

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Berita yang berasal dari situs media yang sudah terverifikasi Dewan Pers akan lebih mudah diminta pertanggungjawabannya.



3. Periksa Fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri?  Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.


4. Bergabung Dengan Forum atau Komunitas Anti-hoax

Bergabung dengan kelompok anti-hoax akan membuat kita lebih kritis dan mampu saling berbagi informasi. Seperti pengalaman pribadi saya, di Facebook, saya bergabung di sebuah grup bernama Indonesian Hoaxes. Dalam grup itu kami seringkali berbagi berita-berita yang tersebar di masyarakat dan mendiskusikan bersama. Dari grup inilah akhirnya saya terbiasa untuk menjadi pembaca berita yang kritis---setidaknya pembaca yang mampu membedakan ini informasi benar atau hanya kabar burung belaka.



5. Jadilah Pembaca yang Baik

Sebagian besar masyarakat ketika mereka mendapatkan suatu informasi (berita dari sebah laman, atau pesan berantai), mereka cenderung hanya membaca judulnya, kemudian segera membagikannya tanpa membaca isi dari pesan itu terlebih dahulu. Hal ini juga dipengaruhi oleh rendahnya minat baca orang Indonesia.


(tribunnews, 2017)



Yuk bersama-sama kita menjadi warga internet yang baik dengan tidak mudah percaya dengan suatu berita, melainkan harus menelusuri fakta-fakta lainnya terlebih dahulu dan berpikir kritis!




Sumber:

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/08020091/cara-cerdas-mencegah-penyebaran-hoax-di-media-sosial

http://www.tribunnews.com/kominfo/2017/11/07/cara-cerdas-mencegah-penyebaran-hoax-di-media-sosial

https://www.viva.co.id/berita/nasional/1011873-jangan-gampang-percaya-kenali-ciri-ciri-berita-hoax

https://kominfo.go.id/content/detail/11901/rudiantara-ciri-hoax-ada-ayo-viralkan-dan-dari-kamar-sebelah/0/sorotan_media


1 Comment


Stefaniiii
Stefaniiii
May 21, 2018

terima kasihh.. bisa jadi referensi untuk ngisi blog ku

keep writing ya min!!

Like
A1
A2
bottom of page